Wawancara dengan Sign Magazine*

1. Salam hangat dari kami, apa kabar oom Han?

Saya baik saja, terima kasih. Semoga demikian juga dengan seluruh pengurus Sign Magz.

2. Apa kegiatan anda saat ini?

Pertama, setiap hari saya mengelola situs DGI/Desain Grafis Indonesia (www.desaingrafisindonesia.co.cc), meng-update isinya dan memoderatori komentar-komentar yang masuk. Fyi, pada ulang tahunnya yang ke-3 bulan Maret 2010 mudah-mudahan DGI bisa hadir dengan manajemen dan penampilan barunya (www.DGI-Indonesia.com). DGI saat ini juga sedang mempersiapkan penyelenggaraan IGDA (Indonesian Graphic Design Award) yang pertama, yang mudah-mudahan bisa terselenggara tahun depan. Kalau ini bisa terselenggara dengan baik, kami akan mengumpulkan sejumlah karya berkualitas sebagai koleksi awal MDGI (Museum Desain Grafis Indonesia) yang sedang kami rintis pendiriannya. Selain itu, saya juga membantu pengembangan Songo Creative Partnership yang belum lama ini kami dirikan berlokasi di Chandari, dimana MDGI akan didirikan. Songo Creative Partnership saat ini sedang menginisiasi Project Cocoon, suatu bentuk collaborative social responsibility yang didedikasikan kepada dunia pendidikan kreatif, yang berbentuk kegiatan magang nasional bagi para mahasiswa di bidang kreatif (khususnya Desain Komunikasi Visual) melalui suatu program inkubator kreatif. Project Cocoon ini merupakan wadah bagi para mahasiswa Indonesia terpilih untuk mengembangkan kapasitasnya dengan berkolaborasi dalam suatu habitat kreatif yang kondusif, lintas disiplin, dan dengan bimbingan para praktisi industri kreatif Indonesia terkemuka.

3. Apakah anda termasuk seseorang yang ‘idealis’?

Kalau ada yang mengatakan demikian mudah-mudahan saja itu berarti sebuah compliment dan saya merasa tersanjung ☺ Tapi sebetulnya saya tidak begitu memahami, dan karenanya tidak terlalu peduli dengan pengkotak-kotakan semacam ini. Apa yang saya kerjakan mengalir begitu saja.

4. Apa makna “idealisme” bagi seorang Hanny Kardinata?

Totalitas pengabdian kepada bidang desain grafis.

5. Apa pandangan anda mengenai penerapan idealisme dalam dunia desain grafis?

Dalam artinya yang paling dasar, desain grafis adalah masalah bagaimana memberikan solusi secara kreatif terhadap suatu masalah, dan apabila anda selalu memberikan solusi yang terbaik maka itu adalah sesuatu yang ideal. Ini mungkin idealisme dalam bentuknya yang paling sederhana. Tapi prinsip ini bisa diperluas ke hal-hal yang lebih bersifat pengabdian, yaitu ketika anda bekerja tidak saja sebagai desainer grafis aktif tetapi juga sebagai aktivis desain grafis, dan berkarya nyata bagi kepentingan komunitas.

6. Apakah idealisme mempengaruhi karakter perkembangan seorang desainer?

Ya, tentu saja. Idealisme berkaitan dengan passion, seseorang yang passionate menampilkan aura yang berbeda dengan yang tidak.

7. Idealisme apakah yang anda pertahankan saat mundur dari Versus Magazine (kalau berkenan mohon di jawab, kalau sepertinya terlalu menyentuh ranah privasi tidak perlu)? ☺

Saya mengundurkan diri dari Versus demi menghindari perbenturan yang lebih serius terhadap arogansi pihak investor, yang seandainya terjadi tentu akan berakibat tidak baik bagi Versus sendiri (beberapa teman juga mengingatkan saya mengenai kemungkinan ini). Jadi konteks masalahnya lebih ke alasan moral. Saya mundur demi keberlangsungan Versus seterusnya.

8. Apa makna Indonesia untuk anda?

Indonesia bisa dimaknai secara berbeda-beda pada masanya, pada masa kini Indonesia adalah sebuah keruwetan nasional, begitu sulit diurai ujung pangkalnya, dan kita semua menjadi bagiannya. Supaya tidak menambah keruwetan, jangan hanya merasa kecewa, kita dituntut untuk tetap bekerja sebaik mungkin di bidang kita masing-masing. Inilah makna Indonesia bagi kita (baca: bagi saya) masa kini.

9. Terima kasih atas waktu dan dukungannya.

Terima kasih kembali dan sukses ya buat Sign Magz. Mari bersinergi memajukan desain grafis Indonesia.

*) Sign Magazine adalah majalah digital yang berkonsentrasi pada masalah desain dan budaya.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Download majalahnya di Sign Magz #2

•••